Senin, 08 Oktober 2007

Halte Kehidupan


Halte itu nampak ramai, semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang sibuk menelephon, ada yang duduk-duduk menunggu, ada yang asyik baca Koran, ada pedagang asongan dan siapa tahu, ada segelintir copet menunggu mangsanya.

Nampak sebuah andong... eh bus berhenti tepat didepan halte tersebut. Beberapa orang bergegas naik, sedang yang lain kembali sibuk habiskan waktu menunggu. Bus itupun berlalu menghantarkan penumpang ke tujuan. Silih berganti, hilir mudik orang-orang datang dan pergi, sesuai dengan tujuan dan keperluan masing-masing. Namun tiada yang akan berdiam selamanya di halte itu saat bus yang ditunggu datang.

Hmmm….seperti itu pula kehidupan di dunia ini. Hakikatnya semua manusia sedang menunggu “bus” yang akan menghantarkan ke tujuan akhir, tujuan setelah kesibukan di dunia ini, tempat yang tertulis dengan gamblang dalam kitab suci Al Quran, akhirat.

Meski hanya menunggu, meskipun dunia hanya tempat singgah sementara. Bukan berarti kita cuman ongkang-ongkang kaki, habiskan waktu hingga “jemputan” itu datang. Namun waktu menunggu itu harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Periksa bus yang akan datang, agar tidak tersesat ke tujuan yang berbeda. Periksa bekal yang anda punya, jangan sampai saat naik bus, kita tidak punya ongkos buat ngebayarnya..bisa berabe kan ?

Jadikan dunia ini untuk mencari bekal sebaik-baiknya, manfaatkan untuk memakmurkannya tanpa melalaikan kewajiban kita sebagai seorang hamba yang akan menuju “kesana”. Jangan silau oleh gemerlap lampu di sekitar halte, jangan lalai olehnya dan jangan berdiam pasrah, menunggu teriakan kernet yang membuyarkan lamunan, yang tanpa sadar, dompet sudah berpindah tangan. Pergi meninggalkan dunia tanpa cukup bekal. Waspadalah..waspadalah….

Tidak ada komentar: